Minggu, 02 Februari 2014

STRATEGI MENGATASI BENIH KOSONG

     Dikalangan lingkup petani pemilihan benih unggul terkadang masih sulit berubah. Terutama yang luas area penanamanya besar, biaya yang terbatas dan kepemilikan lahan kecil. Hal tersebut karena parameter benih yang di gunakan ini sudah termasuk 10 % dari keseluruhan biaya yang di keluarkan dari total biaya dalam satu kali proses tanam. Hal ini menyebabkan  tingkat adopsi petani terhadap produk baru sangat lambat dan kecil.
     Karena itu pemberian informasi terhadap petani perlu dilakukan secara bersama - sama dan terintegrasi mulai dari penyuluh lapang ( PPL ) baik dari pemerintah maupun dari pabrikan yang memproduksi benih. Jangan sampai gara-gara pengetahuan dan informasi yang terbatas membikin petani tersesat dan menjadi bahan perahan dan sasaran orang - orang yang tidak bertanggung jawab dalam usahanya untuk mendapatkan benih. 
     Sebagai ilustrasi contoh saja sebagai berikut : Karena benih   DK yang akan di tanam kosong dari pabrikan, maka tingkat permintaan terhadap benih tersebut akan meningkat, hal tersebut akan berpengaruh terhadap standart penetapan harga di tingkat penjual ( menaikkan harga ) yang terkadang bisa 2 kali dari harga produsen. Tetapi dengan pengetahuan petani akan wawasan terhadap benih sejenis yang setara maka hal tersebut akan bisa dihindari. Dengan demikian kontribusi modal berupa benih tidak telalu jauh dari 10 % dari biaya proses produksi secara keseluruhan.
Hal tersebut akan mengurangi tingkat biaya keseluruhan tanam petani dan petani akan bisa bersaing dari segi harga jual. 
     Dari dasar  tersebut sebenarnya petani tidak perlu menunggu terhadap Varietas atau  nama benih tertentu yang justru akan menyebabkan petani itu rugi sendiri. Karena itu ada berapa solusi yang bisa di tempuh untuk mengindari kejadian dia atas. Langkah - langkah tersebut harus di lakukan dan di tempuh oleh PPL dan petani itu sendiri.
  1. Tingkatkan dan sosialisakan nama benih, pabrik yang memproduksi  ( baik segi harga, Kualitas dan hasil dari benih yang selama ini ditanam petani
  2. Petani harus mempunyai Channel dan hubungan langsung ke suplayer benih lebih dari satu dan lebih bervariasi
  3. Mempunyai koleksi jaringan luar area di mana dia menanam ( bisa beda kota atau Propinsi )
  4. Pembelian benih bisa juga di lakukan secara Online di beberapa toko online yang sudah terpercaya
     Dengan cara seperti tersebut diatas maka diharapkan petani tidak perlu terjebak dalam lingkaran harga tinggi, stock terbatas dari suplay benih yang susah.
Untuk toko benih Online yang sudah terpercaya dan banyak konsumennya bisa mengubungi di toko Online pertanian : www.lmgaagro.web.id
     Demikian sedikit tulisan kaki tersebut semoga bermanfaat dan bisa membuka wacana cari berpikir kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar